"Apakah kamu sudah menggunakan seluruh kekuatanmu?" tanya ayahnya sambil berjalan mendekat.
"Sudah, Yah" jawabnya murung.
Sang ayah tersenyum sambil menepuk bahu anaknya. "Belum. Kau belum menggunakan semua kekuatanmu. Kau belum meminta bantuan Ayah," katanya sambil memegang batu besar itu. Dengan bantuan ayahnya, anak itu berhasil menggulingkan batu.
"TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia." - (Keluaran 15:2)
Menurut adat Timur, ketika kita dipuji, biasanya lalu merendahkan diri sambil berkata, "Ah, biasa saja kok. Kalau bukan anugerah Tuhan, saya tidak bisa berbuat seperti ini." Kebiasaan ini patut dikembangkan karena orang-orang percaya memang hanya mengandalkan kekuatan Tuhan saja. (Yeremia 17:7). Dengan mengosongkan kekuatan dalam diri kitakita, maka kuasa dari Tuhan yang luar biasa itu mengalir dan memenuhi hidup kita. Sehingga, kita bisa melakukan perkara-perkara "yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia" (1 Korintus 2:9).
Kekuatan itu disediakan Bapa untuk orang-orang yang mengasihi Dia. Apakah Anda sedang memindahkan "batu besar" yang menghalangi kehidupan Anda? Lihatlah, Bapa sedang menunggu Anda undang untuk bersama-sama menggulingkan batu besar itu. [Wwn]
SMS from God: "Satu penghalang yang menyebabkan kuasa Allah tidak bekerja dalam diri Anda adalah kekuatan Anda sendiri."