Ulat ini berwarna hitam. Panjangnya tidak lebih dari sebatang korek api. Jika dipegang, kadang mengeluarkan cairan hitam. Ketika masihdalam bentuk ulat, dia akan memakan habis daun jati hingga tersisa kerangkanya saja. Begitu tiba waktunya untuk bermetamorfosa jadi kepompong, ulat ini akan turun dari atas pohon ke tanah. Caranya dengan terjun menggunakan air liurnya yang membentuk sulur. Mirip yang dilakukan oleh binatang laba-laba atau spiderman.
Sesampai di tanah, dia akan mencari tempat tersembunyi. Biasanya di balik daun atau batu. Di situ, dia membungkus dirinya dengan air liur dan butiran tanah, kemudian bertapa untuk berubah bentuk menjadi kepompong. Warnanya coklat tua dan permukaannya licin. Nah kepompong inilah yang enak dimakan. Rasanya gurih.
Cara memasaknya cukup sederhana. Kempompong atau masyarakat setempat menyebutnya 'entung' ini dicuci bersih. Setelah itu ada yang mengukusnya lebih dulu, tapi ada yang lansung menggoreng dengan bumbu bawang putih dan garam. Rasanya? Mak nyuuuuusss! Tapi awas, kalau Anda sering terkena alergi, makanan ini bisa menimbulkan gatal-gatal.
Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]
]