Bukan hanya nuansa bakti sosial yang semarak, tetapi kegiatan itu lebih mencerminkan contoh riil kebersamaan umat beragama di Klaten. Meskipun kecil, tetapi nyata bahwa perbedaan agama tidak membuat mereka untuk saling berhadap-hadapan, melainkan bisa saling membantu dalam kegiatan sosial.Beberapa Banser selain mengamakan acara, juga membantu warga yang kebetulan keberatan membawa beras hasil pembelian di acara tersebut.
Hari itu GKI Klaten mengadakan aksi sosial penjualan beras murah dalam rangka menyongsong HUT ke-40. Disediakan sebanyak 1.500 paket atau sebanyak 7,5 ton beras kualitas bagus C4 dan setaranya. Setiap paket berisi 5 kg beras dijual dengan harga Rp 15 ribu, atau hanya Rp 3.000,- per kilogram.Kualitas BagusNy Wito (60) yang tinggal di Ngasinan, Jimbung, jauh-jauh datang ke GKI Klaten juga untuk mendapatkan beras murah. Ia merasa senang, karena beras yang didapatkan ternyata kualitasnya bagus. Tidak seperti yang dibayangkan semula, karena selama ini beras-beras yang dijual murah khususnya oleh pemerintah kualitasnya jelek. ”Berasnya bagus, tadi saya menukarkan dua kupon,” kata Ny Wito sambil membetulkan beras pada gendongannya.
Sama seperti Ny Wito, Narto (40) warga Randulanang, Kecamatan Jatinom juga dengan wajah cerah membawa lima paket beras. Untuk memudahkan membawa sebanyak lima paket dalam kantong plastik hitam itu dimasukkan dalam karung. Tukang becak yang mengaku dengan penghasilan pas-pasan ini merasa kesulitan dengan harga beras di pasaran yang cukup tinggi sekarang ini. Dengan demikian ia merasa sangat terbantu dengan aksi beras murah yang dilakukan GKI. ”Ini lima paket, sekaligus membawakan punya teman-teman,” kata Narto.
Ketua Panitia penyelenggara Purnawan Kristanto mengemukakan, aksi sosial itu untuk membantu para keluarga kurang mampu yang saat ini menghadapi berbagai kesulitan akibat tingginya kebutuhan pokok terutama beras. Untuk itu pihak panitia menyiapkan beras dengan mutu yang baik agar warga merasa senang. ”Beras bagus yang kita jual, kita beli di pasar Rp 5.500,-/kg, lalu kita jual ke warga Rp 3.000,-/kg,” kata Purnawan Kristanto.Beras itu sengaja tidak diberikan gratis, agar ada kemandirian dari warga serta agar mereka ikut terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. (Sit)-g
Sumber: http://www.kr.co.id/article.php?sid=117711
Baca Tulisan lainnya di blog Purnawan Kristanto [http://purnawan-kristanto.blogspot.com
]
]